Jumat, 30 Oktober 2020

Jalan-jalan di Kosambi Banndung tempat nongkrong Generasi Hindia Belanda

 

Ketika mendengar kata Bandung, semua orang sepakat menjawab suasana dan nyamannya kota ini. Ya, begitupun ketika bertanya tentang Bandung pada Generasi Z masa kini mereka akan menyebutkan Jalan Dago, Braga, dan Asia Afrika sebagai tempat nongkrong paling asyik. Namun, lain halnya ketika kita bertanya pada Generasi Hindia Belanda, mereka akan dengan lantang menjawab “Jalan Kosambi” sebagai tempat paling asyik.

                Kisahnya dimulai pada tahun 1898, ketika itu Pemerintah Hindia Belanda memindahkan pabrik Artillery Constructer Winkel (sekarang PT Pindad) dari Surabaya ke Bandung. Bahkan mereka juga memboyong seluruh pegawainya untuk tinggal di kota kembang tepatnya di kawasan Kiaracondong. Oleh karena itu, perekonomian di kawasan Kiaracondong semakin berkembang dengan adanya para pegawai Pindad. Akan tetapi, saat itu Pasar Kiaracondong belum dibangun, sehingga roda perekonomian berputar di sekitar Kosambi, yang letaknya paling dekat dengan Kiaracondong. Kawasan Jalan Kosambi inilah kemudian berkembang dan terkenal menjadi tempat kongkow dan nongkrong sebagian besar anak muda pada zaman itu. Nah, mau tau ngga? Apa aja tempat gaul anak muda Hindia Belanda di Jalan Kosambi yang bangunanya masih eksis sampe sekarang? Cek this out!

Gedung Plaza Jaya

                Gedung Plaza Jaya, hampir semua orang pasti mengira bahwa gedung ini hanya tempat jual beli barang elektronik. Padahal, sebelum beroperasi menjadi tempat jual beli barang elektronik, gedung ini dahulunya merupakan gedung bioskop yang bernama Plaza Teater. Bioskopnya terletak di lantai 2. Kalau kalian ingin membuktikannya, lihatlah di lantai 2 Gedung Plaza Jaya sekarang, masih terpampang tulisan Plaza Teater, jadi penasaran untuk melihatnyakan?

                Selanjutanya bila kita jalan beberapa meter ke sebelah kiri dari Gedung Plaza Jaya, kita akan menemukan sebuah pasar. Yup, Pasar Kosambi! Pasar Kosambi yang sekarang dikenal sebagai tempat membeli oleh-oleh khas Bandung dulunya merupakan Bioskop Bandung Teater. Bioskop milik Chan Prawez ini sering menayangkan film-film Indonesia box office yang terkenal pada zamanya, tapi sayangnya pada tahun 1990 di tutup karena lesunya perfilman Indonesia.


                Gedung Rumetang Siang yang letaknya besebelahan dengan Pasar Kosambi dulunya merupakan gedung bioskop juga. Awalnya gedung ini merupakan tempat pertujukan teater dan tarian balet yang ditujukan untuk menghibur warga Belanda. Gedungnya bernama Rivolli Theater, tetapi pada tahun 1990-an gedung ini beralih fungsi menjadi gedung bioskop yang menayangkan film-film Kungfu China. Gedung inipun berganti nama menjadi Bioskop Fadjar. Bioskop ini diperuntukkan bagi warga Tionghoa yang tinggal di Bandung. Namun belum satu dekade bioskop ini berjalani sudah ditutup kembali. Akhirnya, gedung ini dialihfungsikan sebagai tempat pertunjukan yang diberi nama Gedung  Rumentang Siang yang kita kenal sampai saat ini.

 

                Namun, tenang guys… di Jalan Kosambi kita tidak hanya meratapi gedung-gedung bioskop yang kini dialihfungsikan, ya! Di sini kita juga bisa berwisata kuliner di toko-toko legendaris bersejarah hingga tempat-tempat baru yang bermunculan dan viral baru-baru ini.


Toko Roti Cari Rasa, beberapa orang mungkin belum pernah mendengarnya. Toko roti ini merupakan salah satu tempat legendaris di Kosambi. Mengapa disebut legendaris? Karena toko roti ini merupakan pelopor toko roti yang menjual roti bakar di Kota Bandung, sebelum tukang roti bakar menjamur di Bandung. Apa yang membuatnya legendaris? Pembelianya. Ya, bayangkan saja, untuk membeli roti bakar satu saja kita harus rela antre begitu panjang. Oleh karena itu, selain menyiapkan uang, kita juga harus menyiapkan stamina dan kesabaran tingkat dewa untuk membeli roti di tempat ini he...!

Salah satu spot foto yang ada di The Hall Way



Menikmati The red tea menu di salah satu kios yang ada di The Hall Way


                Lapar, perut keroncongan, atau hanya ingin ngopi dan ngeteh sambil ngegosip cantik? Kalian bisa datang langsung ke Pasar Kosambi. Di sana ada tempat nongkrong baru yang asik, namanya The Hall Way. Tempat ini terbentuk berdasarkan inisiatif beberapa pemuda Bandung yang ingin membuka usaha kecil-kecilan tapi dengan modal yang minim. Selain tempat makan dan nongkrong, di sini juga kalian bisa belanja sepatu, pakaian, pernak-pernik dan berbagai macam barang-barang hits anak muda lainnya dengan harga yang terjangkau. Bahkan, untuk sekadar windows shopping pun bagi kalian yang hang out dengan budget pas-pasan pun tak jadi masalah he...!

                Gak cukup makan dan shopping di The Hall Way? Tenang, kamu bisa jalan melipir ke dekat Gedung Rumentang Siang. Di sana banyak terdapat berbagai gerobak hingga kedai makanan yang menyajikan berbagai macam jajanan. Mulai dari jajanan tradisional sampai modern lengkap ada di sana. Bahkan jajanan tradisional yang viral akhir-akhir ini, yaitu Odading Mang Oleh pun ada di sana.

                Guys, tahu gak? Ada yang bersejarah juga di Kosambi ini. Mengapa bersejarah? Ya, karena berhubungan dengan Bapak Presiden Indonesia, nih! Siapa lagi kalau bukan Bapak Presiden Soekarno. Seorang pegawai toko ini berkata bahwa Presiden Soekarno selalu memesan peci khusus. Mengapa disebut khusus? Karena Presiden Soekarno selalu memesan peci yang bagian bawahnya harus lebih kecil ukurannya dibandingkan bagian atasnya. Selain itu, ada satu hal lagi yang khas di toko ini, yaitu para pekerjanya berwudu sebelum membuat sebuah peci dan ritual ini masih dilakukan hingga sekarang.  Ya, toko itu adalah Toko Peci H. Iming yang sangat terkenal di Bandung.

         

 

Jalan-jalan di Kosambi Banndung tempat nongkrong Generasi Hindia Belanda

  Ketika mendengar kata Bandung, semua orang sepakat menjawab suasana dan nyamannya kota ini. Ya, begitupun ketika bertanya tentang Bandung ...